Selasa, 01 Maret 2011

Kunjungan ke Desa Purun Timur Kec. Penukal - Bupati dan Para Pejabat Muara Enim Pun Berlumpur


Purun Timur [Pali Post], Memang tampak sepele, namun kejadian ini merupakan suatu hal yang langka dan ironis. Ditengah program pemerintah yang sedang gencar-gencarnya sesumbar akan menyajikan layanan dan pembangunan merata dan katanya juga akan seadil-adilnya. Namun tidak bagi masyarakat maupun pihak – pihak yang menggunakan akses jalan dari dan ke Desa Purun Timur Kecamatan Penukal.
Setidaknya, kondisi buruk jalan tersebut sudah dinikmati masyarakat jauh waktu sebelum desa persiapan yang sebelumnya tergabung di Desa Purun induk itu memisahkan diri menjadi desa persiapan sekitar 2 tahun yang lalu, bahkan mungkin seumuran dengan mulai bermukimnya penduduk di desa yang sebelumnya dikenal dengan nama Betun Satu tersebut.
Entah tahu atau tidak, ketika rombongan eksekutif Kabupaten Muara Enim kunjungan ke desa tersebut beberapa waktu lalu, dengan agenda silatuhrahmi dengan Masyarakat Keluarga Gotong Royong (MKGR) Desa Purun Timur, mereka pun harus “menikmati” buruknya akses jalan tersebut. Jalan yang secara dadakan pada pagi harinya sudah di ratakan oleh excavator milik salah satu perusahaan yang beroperasi di seputar kecamatan Penukal itu, tak mampu melenyapkan lumpur yang begitu empuk menelan roda-roda kendaraan mewah yang tak biasanya melalui akses transportasi vital masyarakat pedesaan tersebut.   
Beberapa mobil para petinggi kabupaten yang menempuh jalur dari Desa Purun dan berbelok dari Simpang Betung Abab mengambil inisiatif berbalik arah dan melalui jalur Desa Pengabuan. Namun ternyata kondisinya tak jauh berbeda. Beberapa mobil terpaksa di derek untuk sampai di desa yang mempunyai 18 sumur minyak yang vakum eksplorasi pasca blow out enam tahun lalu, akibat belum selesai ganti kerugian masyarakat.
Dari pengamatan Pali Post, seorang kepala dinas terlihat menggeleng-gelengkan kepalanya tanpa berkomentar, sambil menatap lumpur yang lebih mirip Pepeda (makanan khas Papua, terbuat dari sagu rebus.red).
Seorang warga yang tak bersedia menyebutkan namanya berharap, apapun maksud dan tujuan para pejabat tersebut, hendaknya bisa melihat dan merasakan kondisi desanya, serta berinisiatif untuk memperbaiki kearah yang lebih baik, sesuai dengan program pemerintah yang katanya pro rakyat.
“ Kami tidak tahu secara pasti, dalam rangka apa para pejabat datang ke desa kami. Cuma aman pacak dusunkak ndak seragi ngok dusun laen. Jaringan lampu gatek, jalan jat.. kapan kami pacak sejahtera..??,”ujarnya malah balik bertanya.[703]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

© CV. PALI Intermedia